28 Lagu Daerah Jawa Timur: Lirik dan Artinya

Posted on

Kali ini saya akan berbagi informasi secara lengkap tentang lagu daerah Jawa Timur, setelah sebelumnya saya telah selesai menulis banyak hal menarik terkait lagu daerah Jawa Tengah.

Membahas tentang kebudayaan masyarakat (khususnya di Jawa Timur) kita akan menemukan banyak hal menarik, karena bangsa kita sejatinya sejak dahulu sudah punya peradaban yang tinggi.

Di Jawa Timur, kita pasti sudah tidak asing dengan :

  • Ludruk, seni pertunjukan khas Jawa Timur.
  • Tari Reog.
  • Kerapan sapi atau pacuan kudanya.
  • Upacara kasada, Bromo.
  • Ruwatan.
  • Carok dan senjata khas Celuritnya.

Iya, itu semua adalah sebagian kecil dari kekayaan budaya Jawa Timur. Dan di sini saya akan fokus membahas tentang macam macam lagu tradisional Jawa Timur berikut lirik dan maknanya. Yang hingga kini masih didengar dan di nyanyikan.

Daftar Lagu Daerah Jawa Timur

Daftar Lagu dan lirik Daerah Jawa Timur
toriqa.com

Lirik Lagu Rek Ayo Rek

Rek ayo rek mlaku mlaku nang tunjungan.

Rek ayo rek rame rame bebarengan.

Mangan tahu jadhi campur nganggo timun.

Malam minggu gak apik dhigawa nglamun.

*****

Ngalor ngidul liwat took numpak motor.

Masih untung nyenggal nyenggol ati lega.

Sapa ngerti nasib awak lagi mujur.

Kenal anak e sing dodol rujak cingur.

*****

Ja dhipikir kon padha gak duwe sangu.

ja dhipikir angger padha gelem melu aku.

cah ayo cah sapa gelem melu aku.

cah ayo cah golek kenalan cah ayu.

Makna Lagu

Lagu ini cukup populer di kalangan masyarakat Jawa Timur maupun luar Jawa Timur, apa lagi setelah di populerkan oleh penyanyi kondang campursari asal Solo, Didi Kempot.

Lagu Rek Ayo Rek menggambarkan tentang bagaimana gembiranya anak muda ketika menjelang tiba malam minggu.

Melalui lagu ini, sang penulis mengajak para pendengar untuk ikut bergembira merasakan semangat para anak muda dalam menyambut dan menikmati malam minggu.

Lagu Rek Ayo Rek merupakan salah satu yang populer dari 27 daftar lagu daerah Jawa Timur yang berhasil kami himpun informasinya, lagu ini di ciptakan oleh Is Haryanto.

Isi dalam lagu ini berupa ajakan jalan-jalan menelusuri Kota Surabaya dan mencari hiburan atau kesenangan dengan kawan-kawan.

Makna sejati dalam lagu ini mengandung pelajaran seputar pertemanan dan kebersamaan, berkumpul bersama teman-teman dapat menghilangkan perasaan kalut serta mampu membuat perasaan jadi riang.

Kita bisa menikmati berbagai hal dengan teman-teman meski tampa membawa uang sekalipun.

Lirik Lagu Kembang Malathe Jawa Timur

Kembang malathe pote

Beunah ro’om ngapencote

Gik buru e pettek deri taman sare

Ropana segger tor asre

Bennyak kembeng se sae

Tak seddep akadhi malate

Menangka kasogen kaator kapotre

Se seddep akadhi malathe

Terjemahan Lagu :

Bunga melati putih

Punya rasa harum yang menyegat

Ketika baru dipetik dari taman sari

Bentuknya segar dan asri

Banyak bunga yang bagus-bagus

Tak sebagus dan harum bunga melati

Jika berkenan marilah kemari

yang bagus dan harum hanyalah melati

Makna Lagu

Lagu daerah Kembang Malathe ialah lagu khas Madura Jawa Timur, bahasa yang digunakan pun bahasa Madura. Lagu menjelaskan tentang keindahan serta keharuman bunga melati, lagu ini diciptakan oleh Abd Moeid Qowey.

Nah, dalam lagu tersebut, digambarkan bahwa bunga melati punya bentuk yang indah segar nan alami. Aromanya juga sangat harum semerbak sehingga banyak orang menyukainya.

Maka tak jarang jika bunga ini dijadikan sebagai tanda cinta kepada seorang putri karena segala keindahannya tersebut.

Lirik Lagu Gai Bintang Jawa Timur

Geik bintang ale’ gegger bulan

Pagei’na janor koneng

Kaka’ elang ale’ sajan jeu

Pajeuna gan lon-alon

*****

Lea letes

Kembang kates

Lea letes

Tocca’ toccer

*****

Geik bintang aduh lek

Gegger bulen aduh kak

Pageikna aduh lek

Jenor koning

*****

Kakak elang aduh lek

Sajen jeuh aduh kak

Pajeunah aduh lek

Gen lon-alon

Makna Lagu :

Gai Bintang juga merupakan lagu asal Madura yang cukup dikenal hingga daerah-daerah lain. Meskipun dengan lirik yang pendek, lagu ini tetap menyimpan makna maupun pesan-pesan yang cukup mendalam.

Kita bisa liat di bait pertamanya, kata Gai Bintang bercerita tentang upaya mengambil bintang di langit menggunakan janur kuning. Namun bukannya bintang yang diraih, tapi malah bulan yang jatuh.

Bintang merupakan benda langit yang letaknya lebih jauh ketimbang bulan ke bumi, kita tau bahwa bintang merupakan simbol keinginan dan cita-cita.

Kita mungkin saja punya cita-cita yang amat tinggi, itu wajar. Namun terkadang apa yang kita kejar tak selamanya kita dapatkan.

Maka dari itu, intropeksi diri sangatlah penting kita lakukan, mungkin saja usaha kita belum maksimal, atau cara yang kita tempuh belum tepat, atau mungkin saja kita diuji untuk bersyukur atas apapun yang kita dapatkan.

Jika anda tertarik dengan lagu-lagu daerah, lihat juga tentang daftar dan lirik lagu daerah Jawa Tengah.

Lagu Grimis-Grimis, Banyuangi Jawa Timur

Grimis-grimis malem

Kemis ayo kemulan, ben aja kadhemen

Musime rendheng

rata rata kabeh ‘dha kadhemen

Ati lamis, ulat manis yen adhep-adhepan

Mesam mesem katon ayem ora nduwe dhendhem

Yen satriya terus terang

Aja seneng nyacat uwong yen saka mburine

Makna Lagu

Lagu Grimis-grimis merupakan lagu daerah Banyuwangi, Jawa Timur, lagu ini menceritakan tentang pentingnya hidup rukun antar sesama.

Walaupun musim hujan sudah berganti, namun kita harus tetap hidup rukun tanpa adanya rasa dendam.

Pa’ Kopa’ Eling

Pa’ kopa’ eling,

elingnga sakoranji,

eppa’na olle paparing,

ana’ tambang tao ngaji…

*****

ngaji babana cabbi,

ka’angka’na sarabi potthon,

e cocco’ dhangdhang pote keba mole,

e cocco’ dhangdhang celleng keba melleng

Terjemahan Lagu

Tepuk tangan-tepuk tangan..

Bertepuklah sebanyak-banyanya

Sang bapak dapat anugrah

Anak baik bisa ngaji..

*****

Mau ngaji kemana

Maungaji ke daerah Jambi

Dapat sarapan makan

Dipatuk burung gagak putih, bawa pulang

Dipatuk burung gagak hitam jangan ditiru

Makna lagu

Lagu ini berasal dari Madura yang biasanya ditembangkan untuk anak-anak.

Adapun makna dari lagu daerah ini ialah tentang nasihat agar anak bisa ngaji, selalu menjaga sholat, berpuasa, dan berbudi pekerti luhur.

Jika itu ada atau terjadi pada diri anak, maka itu akan menjadi anugrah terbesar untuk keluarga.

Sudah pernah dengar belum tentang lagu daerah Aceh? ketahui daftar dan liriknya disini.

Lagu Keraban Sape Asal Jawa Timur

Saban taone madura latan te rame

Banya kelaban badana kerraban sape

Banya rang manca pada datang dari jau

Bade nenggu a kerraban sape madura

*****

E eeee sape buru duli buru

E eeee sape menggir duli menggir

E eeee sape buru duli buru

E eeee sape menggir duli menggir

Terjemahan Lagu

Setiap tahun akan selalu ramai

Ramai karena adanya kerapan Sapi

Banyak orang datang dari Jauh

Hanya datang untuk nonton kerapan Sapi Madura

*****

Hei…, sapi lari ayo lari….!

Heeii, Sapi minggir ayo minggir…!

Hei…, sapi lari ayo lari….!

Heeii, Sapi minggir ayo minggir…!

Makna Lagu

Sebagaimana nama judulnya, lagu ini memang menggambarkan suasana pertunjukan karapan sapi di Madura.

Secara bahasa, Keraban Sapi berarti lomba adu kecepatan sapi, yaitu semacam budaya perlombaan balap sapi (baik tunggal maupun berpasangan) yang biasa diselenggarakan oleh masyarakat Madura pada tanggal dan bulan-bulan tertentu. Lihat selengkapnya tentang sejarah kerapan sapi disini.

Kebudayaan ini sudah ada sejak lama, bahkan mungkin sudah mengakar di sebagian masyarakat Madura tullen, bahkan acaranya pun ada hadiahnya bagi yang menang.

Menariknya, di Madura acara ini didukung secara resmi oleh pihak-pihak pemerintah, mulai dari tingkat pedesaan hingga kabupaten dan Gebernur Jawa Timur. Makanya sampai ada tanggal dan bulan-bulan khususnya untuk acara penyelenggaraannya, acaranya pun ada hadiahnya yang cukup menggiurkan.

Cing Kincing Kere’ Kere’

Lagu daerah Jawa Timur berikutnya berjudul Cing kincing kere’ kere’, ada yang udah pernah mendengar lagu ini?

Sebenarnya saya sendiri agak susah menerjemahkan lirik lagu daerah ini, tapi pada intinya saya paham. Biasanya orang Madura asli paham akan ini.

Jadi intinya lagu ini lebih ke humor sesama teman saat bermain. Lagu ini biasa digunakan bersama dengan permainan tebak-tebakan sesama kawan, yang pada akhirnya nanti ada hukuman bagi yang kena tunjuk.

Berikut ini lirinya :

Kaju lamapang paju maleng,

Malengnga rek-seregan,

Ka bara’ punpun,

Ka temor Pasuruan…

*****

Se kemma kettheng,

Gutto’ sapolo ebang,

Ta’ biyer nampes,

Mata bular kecek…

Lirik Lagu Lindri

Lindri adang telung kati lawuhe semayi

Adhitutul a mak telep lep

A dhiemplok plok a mak telep

Pacak gulu cingkring adhuh yayi sendal pancing

Adhuh dhangkrek krek adhuh dhangkrek krek

Makna Lagu :

Dalam lirik lagu ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur.

Kita bisa menelaahnya melalui bait demi bait yang menyebutkan bahwa, lebih baik menanak nasi yang sedikit dengan lauk dari ampas kelapa, namun tetap mensyukuri nikmat pemberian Tuhan.

Bing Ana’

Sebagai salah satu lagu tradisional Jawa Timur, atau lebih tepatnya berasal dari daerah Madura. Lagu ini sebenarnya cukup menarik karena tersusun rapi dari bait perbaitnya, maknanya pun sangat penting buat didengar dan dicontoh. Karena berkaitan dengan karakter yang luhur.

Tapi nggak semuanya bisa memahami bahasa yang digunakan dalam lagu ini, makanya saya berikan terjemahannya supaya lebih enak buat dibaca dan dipahami isi kandungannya.

Lirik Lagu:

Bing ana’,

Ta’ endha’ nyempang lorongnga.

Mon lorong tombuwi kolat,

Ta’ endha’ ngala’ toronna,

Mon toronna reng ta’ pelak…

*****
Bing Anak…

Sapa rowa andhi’ tarnyak.

mano’ poter le’ le’ pote,

sapa rowa andhi’ ana’,

sela penter becce’ ate…

*****

bing ana ‘,

sapa rowa andhi’ tarnya’,

plappa kencorla-kellana,

sapa rowa andhi’ ana’,

andhap asor pon cacana…

*****

bing ana’,

rampa’ naong bringen korong,

bantal lama’ ka poncana,

soka’ along saleng tolong,

bakal bannya’ cakancana…

Terjemahan Lagu Daerah Madura, Jawa Timur

Anak Muda…

Tidak mau melewati jalannya,

Jika jalannya ditumbuhi jamur

Tidak mau mengambil anak keturunannya

Jika anaknya kurang berbudi.

*****

Anak muda….

Siapa itu punya bayam/sayur

Burung poter belang putih

Siapa itu punya anak

Sudah pintar hatinya suci

*****

Anak Muda….

Rindang teduh pohon beringin 

Bantal alas hingga puncak

Lebih baik saling tolong

supaya banyak kawan-kawannya

Lirik Lagu Jamuran Asal Jawa Timur

Jamuran ya ge ge thok

Jamu apa ya ge ge thok

Jamur gajih mberjijih sak ara-ara

Semprat-semprit Jamur apa

Makna Lagu:

Lagu ini merupakan simbol kegembiraan dan kerja sama yang biasanya dinyanyikan oleh anak – anak saat bermain permainan Jamuran.

Konon, lagu yang ditulis oleh Ki Hadi Sukatno karena terinspirasi dari permainan tradisional yang bernama Samaawa.

Permainan yang menggunakan nyanyian ini juga cukup sederhana, artinya tidak memerlukan peralatan yang susah didapat, hanya membutuhkan halaman yang cukup luas saja.

Re Sere Penang

Re-sere penang,

Penangnga penang jambe,

Maju kaka’ maju ale’,

Pa bagus tengkana, lako becce’,

Kalellan e ka’dinto

Makna Lagu

Lagu ini juga merupakan salah satu dari lagu daerah Jawa Timur, lagu ini terinspirasi dari buah Pinang yang kerap digunakan masyarakat Madura sebagai simbol tingkah laku.

Makna dari lagu ini tentu berisi Nasihat bagi generasi muda agar punya akhlak (moral) atau tingkah laku yang baik.

Cublak Cublak Suweng

Cublak cublak suweng,

Suwenge ting gelèntèr,

Mambu ketundhung gudèl…

*****

Pak empong lera-léré,

Sapa ngguyu ndelikkaké,

Sir sir pong dhelé kopong,

Sir sir pong dhelé kopong…

Makna Lagu :

Lagu ini mengandung makna berupa nasihat dan teguran agar kita jangan terlalu tergila-gila pada harta, karena harta tidak menjamin kebahagiaan kita.

Ko’ Tongko’an Calelet

Lirik Lagu :

Ko’ tongko’an calelet,

Janggar baddhung dha’ lao’na,

Ja’ ngo’ngo’an bu’ ellet,

Nase jagung dha juko’na…

Lagu ini sangat sederhana, lebih ke syair yang mengkombinasikan antara humor dan Nasihat.

Makna dalam lagu asal Madura ini ialah Nasihat agar kita jangan mengeluh apalagi menggerutu karena dalam situasi kehidupan yang kurang baik.

Lagu ini mengajarkan agar selalu bersyukur atas apapun yang tuhan berikan pada kita. Meski dalam keadaan terhimpit sekalipun.

Tondu’ Majang (Tanduk Majeng)

Ngapote wa lajara etangale
Reng majang tantona la pada mole
mon tengghu dari ambet da jhalanna
Ma’se bannya’a ongghu ollena

Du… mon ajhalling odi’na oreng majangan
Abhantal omba’ sapo’ angen salanjhanga

Ole… olang paraona alajara
Ole…olang alajara ka Madhura

Reng majang bannya’ ongghu bhabhajana
Kabhilang alako bhandha nyabana

Ole… olang paraona alajra
Ole… olang alajara ka Madhura

Terjemahan Lagu

Menjelang fajar, layar para nelayan sudah kelihatan

Petanda para nelayan sudah tiba / pulang

Berlayarnya menarik agak berat

Pertanda banyak yang didapat

*****

Duh…sangat berat kehidupan 

Berbantalan Ombak, berselimut angin

*****

Olle ollang,…perahunya mau berlayar

Olle Ollang,…mau berlayar ke Madura

*****

Nelayan banyak banget bahayanya

Terbilang bekerja bertaruh nyawa

*****

Olle ollang, perahunya mau berlayar..

Olle ollang, mau berlayar ke Madura

Lagu daerah Jawa Timur berikutnya lagi-lagi berasal dari pulau Madura.

Jangan heran mengapa ada banyak lagu daerah di Jawa Timur itu di dominasi oleh lagu-lagu asal Madura, karena memang sejak dahulu Madura dikenal banyak sekali melahirkan para sastrawan dan penyair-penyair hebat yang nama dan karya-karyanya dikenal di hampir seluruh Indonesia.

  • Ada D Zawawi Imron, seorang sastrawan dan budayawan populer.
  • Abdul Hadi WM.
  • Jack Lesmana.
  • Said Kelana, dan masih banyak lagi para pencetus karya di berbagai bidang yang namanya terkenal bahkan saat orangnya sudah tiada sekalipun. Silahkan search sendiri di google.

Sekilas Makna Lagu Ngapote/tanduk Majeng :

Sebenarnya lagu ini nih kurang pantas atau bahkan tidak cocok sama sekali jika diberi judul Tanduk MajengKarena, kata tanduk sendiri Sama sekali tidak ada dan tidak nyambung dengan isi atau lirik lagu ini.

Adapun makna dari lirik lagu ini adalah gambaran bagaimana kehidupan nelayan pada masyarakat pesisir Madura.

Kehidupan mereka sangatlah keras karena harus bertaruh dan memberanikan diri dengan banyak marabahaya di laut.

Mereka harus rela meninggalkan keluarga selama beberapa hari setiap kali bekerja, rela mempertaruhkan nyawa untuk menghidupi keluarga di rumah.

Tidak jarang pula para nelayan harus pulang dengan tangan hampa setelah berhari-hari di perahu karena ikan terkadang sedikit dan tidak ada.

Re Sere Penang

Lagu Daerah Jawa Timur berikutnya berjudul Re Sere Penang, lagu ini dibuat karena terinspirasi dari buah Pinang yang digunakan masyarakat Madura sebagai simbol tingkah laku.

Makna lagu ini berisi nasehat akan penanaman nilai serta norma-norma positif dalam diri manusia sejak ia kecil, agar kelak dia bisa menjadi manusia berbudi luhur luar dalam.

Berikut ini lirik lagunya :

Re-sere penang,

Penangnga penang jambe,

Maju kaka’ maju ale’,

Pa bagus tengkana, lako becce’,

Kalellan e ka’dinto…

Bapak Tane

Pajjer lagu arena pon nyonara

Bapak tani se tedung pon jege e

Ngala’ are solandhu tor capenga

*****

Ajelena ghi sarat kawajiban

Atatamen mabennya hasil bumina

Mama’mur nagerena tor bengsana

Artinya :

Fajar pagi sudah bersinar

Bapak tani yang tidur sudah bangun

Mengambil arit dan cangul tuk persiapan

*****

Berangkat pagi-pagi sebagai bentuk kewajiban

Menanam untuk memperbanyak hasil bumi

Makmurlah Negara dan bangsanya

Lagu ini sangat populer dikalangan masyarakat Jawa Timur, terutama Jawa bagian timur.

Makna dalam liriknya menceritakan tentang kehidupan dan kegiatan sehari-hari seorang petani.

Namun makna sejatinya ialah bagaimana kewajiban kita sebagai mahluk tuhan yang berkebutuhan harus disiplin dalam mencari penghidupan, baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga.

Sebagaimana petani setiap hari bangun pagi-pagi mempersiapkan segalanya untuk segera berangkat kesawah untuk bekerja.

Tanjung Perak

waktu terang bulan, udara bersinar terang

teranglah sekali di kotalah Surabaya

belum berapa lama saya duduk dengan bimbang

datang kawan saya si gendut itu namanya

mari mari mari kita pergi tanjung perak

panggil satu taksi kita soraklah bersorak

*****

tanjung perak tepi laut

siapa suka boleh ikut

bawa gitar keroncong piul

jangan lupa bawa anggur

tanjung perak tepi laut

Cung-Kuncung Konce

Lagu Daerah Jawa Timur selanjutnya berjudul Cung-Kuncung Konce, lagu ini biasanya sering dinyanyikan anak-anak ketika sedang bermain santai.

Mungkin tidak begitu banyak yang mengetahui akan lagu ini, sebab lagu daerah ini berasal dari pulau Madura.

Cara memainkannya pun sangat sederhana, caranya cukup duduk secara berhadapan, Jempol tangan kiri ditegakkan dan keempat jari yang lain dalam posisi menggenggam.

Selanjutnya, keempat jari tangan kanan menggenggam jempol tangan kiri, sementara jempol tangan kanan tetap ditegakkan.

Sementara itu, anak-anak yang lain tangannya diletakkan di atas tangan anak yang pertama dengan posisi yang sama, begitu seterusnya.

Berikut, lirik lagunya :

Cung kuncung kunce,

Koncena lo-olowan,

Sabanyong saketheng,

Na’kana’ marking-markung,

Baba’anna kapung-kapung…

*****

Ngek-serngeggan, rut-suruddan,

Pangantan tao abajang,

Pabajanggnga ketha’ keddung,

Ondurragi jung baba’an…

*****

Cung-kuncung kolor,

Kolorra bintang kangkong,

Sater-oler sakomancer,

Bibidanna tajin jaba,

Lali lana lali lanthung,

Ondurragi jung-baba’an…

*****

Cung acung lerengan,

Kkembang ala’ kembang aling,

Taruttut onta-onta,

Pamakona kaju sentik,

Ondur setthong jung baba’an…

*****

Cung acung lerengan,

pettha tale lempung,

Buwana apung-apung,

ta’ ngok-serngogan,

Ta’ ngek-serngegan…

*****

jumantre-jumantre,

Nangga’a bajang,

Bajangnga kethak kedhung,

Ondurragi jung baba’an…

Ker Tanoker

Ker-tanoker, dimma bara’ dimma temor

Ker-tanoker, sapa nyapa kaadha’ lanjang omor

Ker-tanoker jambuna massa’ saseba’

Ker-tanoker lagguna nyapa kaadha’

Ker-tanoker jambuna massa’ sapennay

Ker-tanoker lagguna nyapa e songay

Ker-tanoker jambuna massa’ sacorong

Ker-tanoker lagguna nyapa e lorong

Ker-tanoker jambuna massa’ pagar

Ker-tanoker lagguna nyapa e langgar’

Lagu ini juga berasal dan populer di Madura, kata Tanoker sendiri dalam bahasa Madura adalah kepompong, atau seekor ulat yang akan berubah menjadi kupu-kupu.

Hewan ini sangat lembut dan lucu, makanya sangat disukai dan dijadikan sebagai alat bermain oleh anak-anak.

Uniknya, ujung kepala tanoker ini sedikit lembek sebelum nantinya berlahan semakin mengeras, dan ketika mendengar suara, ujung kepala dan buntut tanoker yang berbentuk memanjang ini akan bergerak-gerak kanan-kiri atau depan-belakang.

Biasanya nih, permainan ini dilakukan pada saat ada anak yang sedang berselisih dengan temannya sampai-sampai tidak saling bertegur sapa, atau dalam bahasa Madura disebut soker.

Sebenarnya anak-anak yang berselisih tersebut dalam hati ingin saling bertegur sapa, namun masing-masing merasa malu untuk menyapa duluan.

Nah, anak-anak yang sedang seperti ini sama teman-temannya akan diledekin atau dibercandain ramai-ramai dengan menyanyikan lagu diatas dengan sedikit menyebut nama.

Pada saat salah satu anak sudah tidak tahan ingin menyapa karena tidak punya teman untuk bermain, maka dia akan ikut nimbrung dengan mencari tanoker.

Biasanya kawan yang satunya juga akan demikian, melihat temannya mencari tanoker, anak yang satunya juga akan berlari mencari tanoker pula.

Ketika masing-masing sudah memiliki seekor tanoker, kedua anak tersebut akan bergabung bersama yang lain dengan memainkan permainan yang sama, dan biasanya mereka akan akur kembali.

Set-Seset Maloko

Set-seset maloko’

Iya tompe, iya bu’bu’

Tompena bagi ka mama’na

Bu’ bu’na bagi ka embu’na

Banyak lagu daerah Jawa Timur itu berasal dari Madura, salah satunya adalah lagu ini yang berjudul Seset, arti kata ini berasal dari sejenis serangga yang biasa beterbangan pada pergantian dari musik hujan ke musim kemarau (capung).

Nah, nyanyian ini umumnya dilantunkan oleh seorang ibu sambil lalu menyuapi anaknya yang digendong.

Namun tek jarang juga lagu daerah klasik ini dinyanyikan oleh anak-anak yang sedang bermain layang-layang.

Biasanya, anak-anak yang sedang asyik bermain itu akan menyanyikan lagu ini dengan maksud memanggil angin untuk menerbangkan layang-layang.

Sungguh masa kecil yang sangat menyenangkan sebelum terserang penyakit gadged.

Dhe Nong Dhe Ne Nang

Dhe’ nong dhe’ ne’ nang

Nanganang nganang nong dhe’

Nong dhe’ ne’ nang jaga jaggur

La sayomla haeto lillah

Ya amrasol kalimas topa’

Haena haedhang haena dhangkong

Pangantanna din ba’aju din tamenggung

*****

Ayola’ yole nengkong abli pole ngantol

Koddu’ pace pacenan, langsep buko lon alon

Pangantan ka’imma pangantan

Mantan loji pamaso’a ka karaton

Bu’ saeng lema’, bu’ saeng lema’

Aeng tase’ bang kambangan

Dhu panarema, dhu panarema

Balanjana saare korang

*****

Bidaddari le’ bidaddar kong

Nase’ obi le’ kowa lurking

Ban-gibannna le’ nase’ jagung

Pangerengga le’ pate’ buttong

Ya, hadirin tore so’onnagi

Paneka pangantan sopaja kengeng salamet

Ya salam, ya salam

*****

Kitab suci dah lama-lamanya

Kini pengantin lah tiba lah tiba

Kepada kawan-kawanku semua

Mudah-mudahan berjumpa lagi

*****

Tan-taretan sadajana e dalem somana

Di sana e ka’dinto Karangduwek nyamaepon

Nyara taretan abadi kacintaan abadi kanesseran

Olle tetep Islam ban Iman

*****

Jam yuju jam delapan, ana’ serdadu mekol senapan (dar)

Yam berana’ etekla ayam pengantin baru sudah berjalan

*****

Tette ajam bindhara, pangantan ka’ imma pangantan

Pangantanna din ba’aju din tamongkong

*****

Jas Turki pakaian celana puti

Aan’ ayam berani mati, jas turki sudah mati

*****

La bu’na mela, ajam pote

Cocco’ sengkang e soro pajikaran.

Pernahkah anda mendengar lagu ini?

Lagu ini sebenarnya lagu yang cukup bagus, bait perbaitnya tertata rapi dengan kandungan makna yang sangat dalam.

Pokoknya enak kalo dimainkan atau ditembangkan tatkala kita sedang duduk santai sendirian ataupun bersama keluarga tercinta.

Nyanyian klasik berjudul Dhe Nong Dhe Ne Nang merupakan sebuah syair asal Madura yang digunakan dalam permainan tradisional Tan-Pangantanan, yaitu permainan pengantin-pengantinan yang biasa dilakukan oleh anak-anak Madura.

Biasanya permainan ini dimainkan setelah masa panen, sepulangnya anak-anak membantu panen di sawah.

Mereka akan berkumpul dengan kawan-kawan lainnya, lalu secara spontan akan membagi dalam dua kelompok, kelompok mempelai perempuan dan kelompok mempelai laki-laki.

Setiap kelompok akan berusaha merias mempelai yang sudah ditentukan dengan memakai peralatan serta bahan-bahan yang sederhana.

Mereka biasanya juga akan menggunakan beberapa pelengkap lain, berupa kain panjang yang dililitkan ke tubuh masing-masing mempelai, sedikit aksesoaris buat wanitanya dan sedikit dekorasi panggung mainan.

Setelah para pengantin siap, mereka kemudian dipertemukan, yang lain akan mengaraknya berkeliling, dari kampung ke kampung.

Tak jarang karena kekompakan mereka penduduk kampung juga ikut tertawa dan mampu menyedot perhatian warga desa yang dilewati, sehingga iringan pengantin tersebut semakin panjang karena diikuti penonton maupun anak-anak yang lain.

Nah, sambil lalu mengarak kedua pengantin, para pengiring tersebut akan menyanyikan syair Dhe’ Nong Dhe’ Ne’ Nang.

Po Kopo Ame Ame

Po’ kopo’ ame-ame

Tallam menta’ kopo’

sabelluna ana’ patme

samalem dhudhu’ mokka susu

susuna lemma’ mani

jenten ereng plappa mora

cangkele’ cangkelongan

thok pathok kaju kalompang

sang ale’ aro’oman

tot patot daddi komantan

Ke’ Rangke’ Kakonengan

Ke’ rangke’ kakkonengan,

nemmo sello’ elang pole,

sare ajam pote,

katopa’ toju’ nengkong abali pole, ngantol…

*****

pak rampak kakkonengan,

nemmo sello’ elang pole,

ka topa’ toju’nengkong,

abali pole manjang…

Lagu Daerah Jawa Timur berikutnya berjudul Ke’ Rangke’ Kakonengan, lagu ini biasanya dinyanyikan anak-anak pada saat bermain.

Makna dalam Lagu ini mengajarkan kita akan rasa syukur, senantiasa berikhtiar dan ber-tawakkal kepada Allah, atas semua usaha yang kita lakukan.

Berikut ini lirik lagunya :

Jembatan Merah

Jembatan merah sungguh gagah

berpagar gedung indah

Sepanjang hari yang melintasi

silih berganti

*****

Mengenang susah hati patah

ingat zaman berpisah

Kekasih pergi sehingga kini

belum kembali

*****

Biar jembatan merah

andainya patah akupun bersumpah

Akan kunanti dia disini

bertemu lagi.

Lagu Jembatan Merah sebenarnya merupakan jenis lagu keroncong gubahan seorang maestro keroncong Indonesia, Gesang Martohartono.

Uniknya, lagu ini punya kaitan dengan peristiwa besar 10 November, yaitu pertempuran arek-arek Surabaya melawan penjajah Belanda.

Lagu ini menggambarkan sebuah kisah tentang perpisahan seorang wanita yang melepas kepergian kekasihnya untuk berjuang di medan pertempuran.

Lar Olar Kalarjang

Lar kolarjang

kolarjang ngekke’a bunto’

ekasambel ekajuko’

kalemmar matana juko’

jantu!

Jan Anjin

Jan anjin lang kocipla’ lan koceblung

Ngala’ aéng badai bagung

Kapandiya jaga tedhung

Ta’ cipla’ ciblung

Daddalian

Daddali li’ daddalkung

bi’ Sali li’ juwal mennya’

mennya’ nape le’ mennya’ lantung

lantung nape li’, lantung tunggi

gil nape li’, gil-gilbut

but nape li’ but bujel

jel nape li’, jal gaddhang

dhang nape li’, dhang bigi

gi nape li’ gigibang

bang nape li’, bangbangkong

Daddali li’ daddalkung

nase’ obi li’ gangan lurkung

andhi’ ana’ li’ neng settung

e pokola li’ tako’ potong

bu’ salwi li’ dagang mennya’

mennya’ nape li’, mennya’ lantung

porop nape li’, porop jagung

jagung nape li’, jagung kupung

daddali kacung, daddali

pandhanna rampa’ romben

abali kacung abali

parabâna nyandhak odheng

liya lites, kembang ates, tocca’ toccer

Ko Soko Bibir

ko soko bibir

jurat jurit

komenneran

sakomel saksal

sakomel seksel

re’ kere’ mekol pangonong

garuggak nyodue tajin

jin sasodhu, nas palotan

palotan campore oto’

oto’ bigina palotan

Penutup Pembahasan Lagu Daerah Jawa Timur

Kita telah belajar banyak hal tentang macam macam lagu daerah di Jawa Timur. Betapa tingginya keilmuan budaya kita hingga mampu menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Yang tak lekang di kikis waktu maupun zaman.

Lagu lagu daerah kebanyakan di ciptakan dengan tujuan-tujuan mulia, baik untuk edukasi, Nasihat maupun untuk sekedar permainan yang mendidik.

Dari ke -28 lagu daerah Jawa Timur yang berhasil saya himpun, semoga bisa memberikan manfaat dan menambah wawasan kita sehingga kita bisa mengetahui dan menambah rasa peduli kita terhadap warisan budaya kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *