Rangkuman Materi IPS Kelas 8 Lengkap

Posted on

Jika di ulasan sebelumnya kita membahas materi IPS kelas 9,  maka sekarang kita akan membahas tentang materi ips kelas 8. Setidaknya aka nada 4 yang akan kita rangkum, meliputi:

– Bab 1: Interaksi Keruangan dalam Kehidupan di Negara-negara ASEAN

– Bab 2: Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaan

– Bab 3: Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang dan Pengaruhnya terhadap Kegiatan Ekonomi, Sosial, Budaya di Indonesia dan ASEAN

– Bab 4: Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan

Rangkuman Materi IPS Kelas 8 Lengkap

Bagi yang sudah penasaran penjelasan lengkapnya, Berikut ini adalah rangkuman singkat materi ips kelas 8 per babnya:

Bab 1: Interaksi Keruangan dalam Kehidupan di Negara-negara ASEAN

Bab ini membahas tentang negara-negara anggota ASEAN, yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Bab ini juga membahas tentang kerja sama antarnegara ASEAN dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan.

  • Negara-negara anggota ASEAN memiliki berbagai kesamaan dan perbedaan dalam hal letak geografis, iklim, flora dan fauna, penduduk, bahasa, agama, budaya, sejarah, pemerintahan, dan pembangunan.
  • Kerja sama antarnegara ASEAN bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, stabilitas, dan solidaritas di kawasan Asia Tenggara. Beberapa bentuk kerja sama antarnegara ASEAN adalah:
  • Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mengintegrasikan pasar dan produksi di kawasan.
  • Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN (AKK) yang menangani isu-isu seperti terorisme, perdagangan manusia, bencana alam, dan konflik perbatasan.
  • Pembentukan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASCC) yang mempromosikan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, keragaman budaya, dan pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Rangkuman Bab 1 dan 2 Materi IPS Kelas 9

Bab 2: Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaan

Bab ini membahas tentang mobilitas sosial, pluralitas masyarakat Indonesia, dan konflik serta integrasi dalam kehidupan sosial. Dan di bawah ini adalah penjelasan lengkapnya:

Mobilitas sosial adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu status sosial ke status sosial lainnya. Mobilitas sosial dapat berbentuk horizontal (tanpa perubahan status), vertikal (dengan perubahan status), intra-generasi (dalam satu generasi), atau inter-generasi (antar generasi). 

Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial adalah pendidikan, pekerjaan, perkawinan, migrasi, urbanisasi, globalisasi, dll. Mobilitas sosial dapat berdampak positif atau negatif bagi individu dan masyarakat.

Pluralitas masyarakat Indonesia adalah keberagaman masyarakat Indonesia dalam hal agama, budaya, suku bangsa, pekerjaan, dll. Pluralitas masyarakat Indonesia merupakan salah satu kekayaan bangsa yang harus dihargai dan dilestarikan.

Perbedaan-perbedaan tersebut tidak boleh menjadi sumber konflik atau diskriminasi. Peran dan fungsi keragaman budaya adalah sebagai sarana komunikasi, integrasi, identitas nasional, dll.

Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial adalah dua hal yang saling berhubungan dalam masyarakat. Konflik adalah pertentangan atau perbedaan pendapat antara individu atau kelompok yang dapat menimbulkan ketegangan, kekerasan, atau perpecahan. 

Integrasi adalah proses penyatuan atau pemersatu antara individu atau kelompok yang memiliki perbedaan. Konflik dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti persaingan, ketidakadilan, intoleransi, fanatisme, dll.

Integrasi dapat dicapai melalui cara-cara seperti dialog, mediasi, rekonsiliasi, toleransi, kerjasama, dll. Konflik dan integrasi dapat berdampak positif atau negatif bagi individu dan masyarakat.

Baca Juga: Ulasan Lengkap Rangkuman IPA Kelas 9 Semester 1

Bab 3: Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang dan Pengaruhnya terhadap Kegiatan Ekonomi, Sosial, Budaya di Indonesia dan ASEAN

Bab ini membahas tentang konsep antarruang, keunggulan dan keterbatasan antarruang di Indonesia dan ASEAN, serta pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi, sosial, budaya di kawasan.

Antarruang adalah ruang yang terbentuk akibat adanya interaksi antara dua atau lebih ruang. Antarruang dapat berbentuk jaringan transportasi, komunikasi, perdagangan, pariwisata, dll. Antarruang dapat bersifat lokal, nasional, regional, atau global.

Keunggulan antarruang adalah kelebihan atau kemampuan yang dimiliki oleh suatu ruang dalam menjalin interaksi dengan ruang lain. Keunggulan antarruang dapat berupa keunggulan absolut (berdasarkan sumber daya alam), keunggulan komparatif (berdasarkan biaya produksi), atau keunggulan kompetitif (berdasarkan kualitas produk).

Keterbatasan antarruang adalah kekurangan atau hambatan yang dihadapi oleh suatu ruang dalam menjalin interaksi dengan ruang lain. Keterbatasan antarruang dapat berupa keterbatasan fisik (seperti jarak, iklim, topografi), keterbatasan sosial (seperti bahasa, agama, budaya), atau keterbatasan politik (seperti peraturan, tarif, visa).

Pengaruh antarruang terhadap kegiatan ekonomi adalah dampak yang di timbulkan oleh adanya interaksi antar ruang dalam bidang ekonomi. Dan pengaruh antarruang terhadap kegiatan ekonomi dapat berupa peningkatan perdagangan, investasi, kerjasama ekonomi, pembangunan infrastruktur, dll.

Kemudian, pengaruh antarruang terhadap kegiatan sosial adalah dampak yang di timbulkan oleh adanya interaksi antarruang dalam bidang sosial. Lalu, pengaruh antarruang terhadap kegiatan sosial dapat berupa peningkatan mobilitas penduduk, migrasi, dll.

Selanjutnya, pengaruh antarruang terhadap kegiatan sosial adalah dampak yang di timbulkan oleh adanya interaksi antar ruang dalam bidang sosial. Dan pengaruh antarruang terhadap kegiatan sosial dapat berupa peningkatan mobilitas penduduk, migrasi, urbanisasi, pendidikan, kesehatan, kesenian, dll.

Pengaruh antarruang terhadap kegiatan budaya adalah dampak yang di timbulkan oleh adanya interaksi antarruang dalam bidang budaya. Lalu, pengaruh antarruang terhadap kegiatan budaya dapat berupa penyebaran budaya, asimilasi, akulturasi, sinkretisme, pluralisme, dll.

Baca Juga: Materi Pramuka Siaga Lengkap: Tingkatkan Ilmu Pramuka Anda Disini

Bab 4: Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan

Bab ini membahas tentang perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, serta tumbuhnya semangat kebangsaan yang mendorong perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Belanda

Perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Belanda adalah perubahan yang terjadi akibat kebijakan-kebijakan kolonial Belanda yang mengeksploitasi sumber daya alam dan manusia Indonesia. Perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Belanda meliputi:

  • Perubahan struktur sosial, yaitu munculnya kelas sosial baru seperti kaum priyayi, kaum buruh, kaum nasionalis, dll.
  • Perubahan sistem pemerintahan, yaitu di berlakukannya sistem pemerintahan sentralisasi dan desentralisasi.
  • Perubahan sistem ekonomi, yaitu di berlakukannya sistem ekonomi liberal dan etis.
  • Perubahan sistem pendidikan, yaitu di berlakukannya sistem pendidikan kolonial yang bersifat di skriminatif dan elit.
  • Perubahan sistem hukum, yaitu di berlakukannya sistem hukum kolonial yang bersifat represif dan tidak adil.

Perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Jepang

Perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Jepang adalah perubahan yang terjadi akibat kebijakan-kebijakan militer Jepang yang menguasai Indonesia selama tiga setengah tahun (1942-1945). Perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Jepang meliputi:

  • Perubahan struktur sosial, yaitu munculnya kelas sosial baru seperti romusha (pekerja paksa), heiho (tentara bantu), putera (pemimpin nasionalis), dll.
  • Perubahan sistem pemerintahan, yaitu di berlakukannya sistem pemerintahan militer dan sipil.
  • Perubahan sistem ekonomi, yaitu di berlakukannya sistem ekonomi perang yang mengutamakan kepentingan Jepang.
  • Perubahan sistem pendidikan, yaitu di berlakukannya sistem pendidikan nasionalis yang mengajarkan bahasa Jepang dan sejarah Asia.
  • Perubahan sistem hukum, yaitu di berlakukannya sistem hukum militer yang bersifat otoriter dan kejam.
  • Tumbuhnya semangat kebangsaan adalah proses timbulnya kesadaran dan rasa cinta tanah air di kalangan masyarakat Indonesia yang ingin merdeka dari penjajah. Tumbuhnya semangat kebangsaan di pengaruhi oleh faktor-faktor seperti:
  • Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam negeri seperti adanya organisasi pergerakan nasional (seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, PNI, dll), tokoh-tokoh nasionalis (seperti Soekarno, Hatta, Tan Malaka, dll), budaya bangsa (seperti bahasa Indonesia, lagu-lagu perjuangan, dll), dll.
  • Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar negeri seperti adanya perang dunia I dan II, gerakan nasionalisme di Asia dan Afrika, deklarasi hak asasi manusia PBB, dll.

Dan itulah Rangkuman Materi IPS Kelas 8 Lengkap, semoga bermanfaat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *