Sejarah Candi Prambanan: Relief, Arsitektur Dan Legenda Lengkap +Gambar

Posted on

Menurut sejarah,candi Prambanan dibangun atas perintah Raja Rakai Pikatan sebagai tandingan atas dibangunnya candi Buddha Borobudur dan juga candi Sewu.

Selain Candi Prambanan yang merupakan salah satu situs bersejarah peninggalan zaman kerajaan, juga ditemukan banyak prasasti di indonesia yang bernilai sejarah tinggi.

Lokasi Candi Prambanan terletak di Jawa Tengah dan dikenal sebagai kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia.

Sejarah Candi Prambanan sangat kental dan erat kaitannya dengan legenda Roro Jongrang dan juga cerita – cerita rakyat lainnya. Sedang pemberian namanya berasal dari tempat dimana candi prambanan berdiri.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai sejarah candi prambanan beserta dengan semua informasi seputar sejarah candi prambanan, maka ikutilah ulasan artikel berikut ini:

Sejarah Candi Prambanan Secara Etimologi

Sejarah candi prambanan
Pixabay

Pemberian nama Prambanan, berasal dari nama suatu tempat dimana candi ini berdiri. Selain itu ada dugaan lain dari perubahan nama dialek bahasa Jawa, dari istilah teologi Hindu Para Brahman yang memiliki arti brahman yang agung.

Brahman merupakan salah satu konsep tuhan dalam agama hindu yang abadi, tertinggi, teragung dan tak dapat digambarkan.

Pendapat lain mengatakan bahwa Para Brahman mungkin mengacu pada masa jayanya candi ini yang banyak dipenuhi oleh para brahmana pada zaman dulu.

Selai itu ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa kata Prambanan berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang mempunyai arti menanggung atau memikul tugas.

Hal ini merujuk pada para dewa Hindu yang berkuasa untuk menata dan menjalankan keselarasan jagat.

Nama lain candi Prambanan juga dapat bermakna 5 gunung yang dalam bahasa Khmer atau Kamboja, lima merupakan Pram dan banam adalah gunung. Hal ini menggambarkan 5 puncak gunung dari Himalaya yang ada di India.

Jika mengingat sejarah kronik Khmer bahwa Bangsa Jawa dulu pernah berkuasa dan menjajah bangsa Khmer salama 200 tahun.

Kemudian Jayawarman ke 2 merupakan seorang pahlawan yang yang pernah di jawa yang mampu membebaskan bangsa Khmer dari kekuasaan kerajaan Jawa.

Sejarah Candi Prambanan

Asal usul candi prambanan
Wisatania.com

Candi prambanan merupakan candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah dibangun oleh bangsa Jawa kuno.

Pembangunan candi Hindu ini dibangun oleh Rakai Pikatan sebagai tandingan atas dibangunnya candi Buddha Borobudur, candi Sewu dan candi mendut yang letaknya tidak begitu jauh dari pembangunan candi Prambanan.

Candi ini pertama kali dibangun oleh rakai pikatan sekitar tahun 850 Masehi. Kemudian terus dilanjutkan dan disempurnakan serta diperluas oleh Raja Lokapala dan raja Balitung Maha Sambu yang merupakan penerus dari raja sebelumnya.

Berdasarkan catatan pada prasasti Siwagrha, pembangunan candi ini dimulai bangun pada tahun 856 M, untuk memuliakan dewa Siwa.

Dalam bahasa sanskerta nama bangunan ini bernama Siwagrha yang berarti adalah rumah dewa siwa.

Dalam prasasti ini juga disebutkan bahwa pada saat pembangunan candi Siwagrha ini tengah berjalan. Dilakukan juga pekerjaan umum yaitu berupa pengubahan tata air untuk memindahkan aliran sungai yang ada di dekat candi ini.

Pelaksanaan Pembangunan tata air ini dilakukan dengan cara membuat sodetan sungai baru yang dibuat berbentuk lengkung sungai dengan poros utara-selatan disesuaikan dengan panjang dinding barat luar kompleks candi.

Kemudian Bekas aliran sungai yang asli ditimbun untuk dijadikan lahan yang lebih luas untuk pembangunan deretan candi perwara atau candi pengawal.

Oleh para raja-raja medang mataram berikutnya pembangunan kompleks candi ini terus dilakukan penyempurnaan, seperti raja Daksa dan Tulodong, yang kemudian terus melakukan perluasan dengan membangun ratusan candi-candi tambahan di sekitar candi utama.

Ditelantarkan

candi yang rusak
Pixels

Pada tahun 930 Mpu sendok memindahkan ibu kota kerajaan menuju ke Jawa Timur, kemudian mendirikan Wangsa Isyana.

Penyebab dari pemindahan ibu kota ini tidak diketahui secara pasti, namun sangat mungkin disebabkan karena letusan hebat Gunung Merapi yang menjulang sekitar 20 kilometer ke arah utara candi Prambanan.

Kemungkinan lain yang menjadi penyebab pemindahan ibu kota adalah karena adanya peperangan dan perebutan kekuasaan.

Setelah ibu kota dipindahkan kemudian lambat laun candi Prambanan mulai telantar dan tidak terawat lagi, sehingga secara pelan-pelan candi ini mulai mengalami kerusakan dan runtuh.

Di duga candi ini benar-benar runtuh karena adanya gempa bumi yang hebat pada abad ke-16.

Walaupun sekarang candi ini tidak lagi dijadikan pusat keagamaan dan ibadah oleh umat Hindu, namun candi ini masih dikenali dan diketahui keberadaannya oleh warga Jawa yang menetap didesa sekitar.

Keberadaan candi-candi serta arca Durga yang ada dalam bangunan utama candi ini mengilhami dongeng rakyat Jawa yaitu legenda Rara Jonggrang.

Ketika masa peperangan sedang berlangsung, Kesultanan Mataram mulai mengalami perpecahan pada tahun 1755.

Reruntuhan candi dan sungai Opak yang ada di dekatnya menjadi tanda pembatas antara wilayah Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta di solo.

Penemuan Kembali Candi Prambanan

Candi ini ditemukan kembali oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda pada tahun 1733.

Peemuan candi ini sangat menarik perhatian dunia ketika pada masa pendudukan Britania atas Jawa.

Saat itu Colin Mackenzie, yang merupakan seorang surveyor bawahan Sir Thomas Stamford Raffles, menemukan candi ini.

Uji coba penggalian juga pernah dilakukan sepanjang 1880-an, tapi sayangnya hal itu malah mempermudah praktik penjarahan ukiran dan batu candi.

Kemudian disekitar tahun 1855 Jan Willem IJzerman melakukan pembersihan serta memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi.

Setelah itu kemudian Isaäc Groneman tak lama kemudian melakukan pembongkaran secara besar-besaran terhadap batu-batu candi yang ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak.

Sedangkan arca-arca dan relief candi diambil oleh warga Belanda untuk dijadikan hiasan taman, sementara warga pribumi mengambil batu candi untuk dijadikan bahan bangunan dan fondasi rumah.

Pemugaran

Pemugaran candi prambanan
Pixels

Pemugaran mulai dilakukan pada tahun 1918, akan tetapi upaya serius yang sesungguhnya baru dimulai pada tahun 1930-an.

Pada tahun 1902-1903, Theodoor van Erp memfokuskan pada perawatan bagian- bagian yang rawan runtuh.

Pemugaran selanjutnya dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) pada tahun 1918-1926, di bawah P.J. Perquin dengan menggunakan cara yang lebih sistematis sesuai dengan kaidah arkeologi.

Bahkan hingga kini upaya restorasi masih terus dilakukan. Pemugaran candi Siwa yang merupakan candi utama di dalam kompleks ini baru bisa dirampungkan pada tahun 1953, kemudian diresmikan oleh Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno.

Ada beberapa bagian candi yang direstorasi dengan menggunakan batu baru, karena batu-batu yang asli sudah banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain.

Proses direstorasi pada sebuah candi hanya bisa dilakukan apabila terdapat minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, karena banyak candi-candi kecil yang tak bisa dibangun ulang karena bentuk bangunannya hanya tersisa fondasinya saja.

Sekarang, candi prambanan termasuk dalam Situs Warisan Dunia yang keberadaannya dilindungi oleh UNESCO, status ini diberikan UNESCO pada tahun 1991.

Kini, sedang dilakukan direstorasi pada beberapa bagian candi untuk memperbaiki kerusakan akibat gempa Yogyakarta 2006. Gempa ini menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan dan patung.

Kompleks Candi Prambanan

Daerah lokasi candi
riaupos.co

Kompleks Candi Prambanan mempunyai keunikan tersendiri jika dilihat dari bangunan bersejarah lainnya. Kompleks Candi Prambanan tidak hanya berisi satu candi saja tetapi juga ada banyak candi yang mempunyai ukuran yang berbeda – beda.

Selain itu Kompleks Candi Prambanan juga mempunyai 3 Candi Trimurti yang dipersembahkan untuk tiga dewa utama yakni Wisnu, Brahma dan shiwa, Lalu ada juga 3 Candi Wahana yang terdiri dari Candi Nandi, Garuda dan candi Angsa.

Kemudian, terdapat dua Candi Apit yang ada di barisan Candi Trimurti dan Wahana dan empat Candi Kelir yang letaknya ada di empat penjuru mata angin.

Lalu ada Empat Candi Patok di empat sudut halaman dalam dan 224 Candi perwara yang berada dalam susunan empat barisan konsentris, sehingga total semuanya, Candi Prambanan mempunyai 240 candi dalam kompleksnya.

1. Candi Siwa

Candi Siwa merupakan candi utama yang ukuran bangunannya merupakan yang terbesar sekaligus tertinggi. Pada Candi Siwa di dinding terdapat relief yang menceritakan tentang kisah Ramayana, kisah relief tersebut terukir di bagian dinding dalam yang ada pagar Langkan.

2. Candi Wahana

Di bagian depan Candi Trimurti atau candi tiga dewa terdapat tiga Candi Wahana. Candi Wahana adalah candi yang pembangunannya dilakukan dengan berisikan para wahana tiga dewa, seperti angsa milik Brahma, Garuda milik Wisnu serta lembu Nandi milik Siwa.

3. Candi Perwara

Candi Perwara adalah barisan candi pengawal atau pendamping yang mengurung dua halaman dalam. Susunan dari candi Perwara disesuaikan dengan empat penjuru mata angin, sedangkan susunan candi Perwara terdiri dari 224 candi yang berada dalam empat baris konsentris.

4. Candi Brahma dan Candi Wishnu

Berikutnya terdapat dua candi yang dipersembahkan kepada Dewa Wishnu dan Dewa Brhama. Dalam candi tersebut terdapat Arca Dewa Brahma dan Dewa Wishnu yang diperkirakan mempunyai ketinggian hingga tiga meter.

5. Candi Apit, Candi Kelir dan Candi Patok.

Disekitar barisan candi-candi utama, terdapat candi apit yang ukurannya sama dengan Candi Perwara. Selain Candi Apit ada juga 8 candi kecil yang bentuknya seperti kuil kecil untuk menaruh sesajen dan 8 kuil kecil itu terdiri atas empat Candi Kelir dan empat Candi Patok.

Relief Candi Prambanan

Sejarah candi prambanan
Tribun Jambi – Tribunnews.com

1. Lokapala, Brahmana, dan Dewata

Terdapat hiasan arca – arca dan relief di seberang panel naratif relief dan di atas tembok tubuh candi yang menggambarkan para dewata dan resi brahmana.

Arca dewa-dewa lokapala, dewa surgawi yang menjaga penjuru mata angin terletak di candi Siwa. Sedangkan arca para brahmana yang menyusun kitab Weda terletak di candi Brahma.

Di candi Wishnu terdapat arca dewata yang dikelilingi oleh dua apsara atau bidadari dari kahyangan.

2. Ramayana dan Krishnayana

Pada candi ini terdapat hiasan relief naratif yang menceritakan tentang epos Hindu yaitu Ramayana dan Krishnayana.

Hampir dari seluruh kisah ini diukirkan pada dinding sebelah dalam pagar langkan di sepanjang lorong galeri yang mengelilingi tiga candi utama.

Cara membaca Relief dilakukan searah jarum jam yakni dari kanan ke kiri mengitari candi, hal ini sama dengan ritual pradaksina, yaitu ritual mengelilingi bangunan suci dengan berjalan searah jarum jam oleh peziarah.

Kisah Ramayana dimulai dari sisi timur candi Siwa kemudian dilanjutkan ke candi Brahma temple.

Pada pagar langkan candi Wisnu terdapat juga relief naratif Krishnayana yang mengisahkan tentang kehidupan Krishna sebagai salah satu awatara Wishnu.

Dalam Relief Ramayana dikisahkan bahwa Shinta, istri Rama yang diculik kemudian dibawa oleh Rahwana ke singgasanannya, kemudian Panglima bangsa wanara (kera), yaitu Hanuman, datang ke Alengka untuk membantu Rama mencari Shinta.

Bahkan kisah ini juga sering ditampilkan dalam sendratari ramayana dalam pagelaran wayang orang di Jawa, acara ini secara rutin biasa dipentaskan di panggung terbuka Trimurti setiap malam bulan purnama.

Sedang untuk latar belakang panggung Trimurti berupa pemandangan megah tiga candi utama yang disinari cahaya lampu.

3. Panil Prambanan: Singa dan Kalpataru

Di sebelah bawah dinding luar candi terdapat hiasan berupa barisan relung (ceruk) yang menyimpan arca singa diapit oleh dua panil yang menggambarkan pohon hayat kalpataru.

Dalam mitologi Hindu-Buddha pohon suci ini dianggap pohon yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan manusia.

Di kaki pohon Kalpataru ini diapit oleh sepasangan kinnara-kinnari atau hewan ajaib bertubuh burung dan berkepala manusia.

Atau juga pasangan hewan lainnya, seperti burung, domba, kijang, monyet, gajah, kijang, dan lain-lain. Pola singa diapit kalpataru ini merupakan pola khas yang hanya ditemukan di candi Prambanan, karena itulah maka kemudian disebut “Panil Prambanan”

Candi Lain Di Sekitar Prambanan

Disekitar candi ini ada banyak candi lain yang bertebaran dengan jarak yang tidak begitu jauh satu sama lain, seperti candi sewu.

Letak candi sewu berada di dalam kompleks wisata Candi Prambanan atau lebih tepatnya berada di belakang agak jauh dari Candi Prambanan sendiri. Wisatawan biasanya memakai sepeda juga kereta kelinci apabila ingin mengunjungi candi ini.

Selai terdapat candi yang masih dalam satu lingkup kawasan yaitu di sekitar Prambanan, di luar kawasannya juga ada banyak candi dan situs bersejarah lainnya, Berikut ini beberapa candi yang ada di sekitar wisata Candi Prambanan.

1. Candi Bubrah

Candi Bubrah
Vitampic .pw

Selain Candi Lumbung, di dalam kompleks Candi Prambanan juga terdapat candi lain, yaitu candi Bubrah.

Candi ini dinamakan candi Bubrah karena kondisi fisiknya yang sudah rusak. Diperkirakan Candi Bubrah ini di bangun pada abad ke-9 Masehi, tak berbeda jauh dari pembangunan Candi Prambanan.

2. Candi Sewu

Disekitar candi perambanan juga ada candi bernama Candi Sewu, candi ini terletak di dalam kompleks wisata Candi Prambanan.

Lebih tepatnya letak Candi Sewu ini berada di belakang agak jauh dari Candi Prambanan sendiri. Biasanya para wisatawan menggunakan sepeda atau kereta kelinci jika mau mengunjungi candi ini.

Namun, untuk para wisatawan yang berjalan kaki di dalam kompleks wisata Candi Prambanan terkadang ada melewatkan candi sewu yang sangat indah ini, Hal ini mungkin Karena letaknya yang agak jauh dan juga dekat dengan pintu belakang.

3. Situs Ratu Boko atau Candi Boko

Sejarah candi boko
Saint-D

Biasanya ketika berwisata mengunjungi Candi Prambanan, di loket akan ada penawaran untuk berwisata sekaligus berkunjung ke Situs Ratu Baka karena Jarak antara Situs Ratu Baka dan candi Prambanan memang cukup dekat untuk sekalian di kunjungi.

Diperkirakan Situs Ratu Boko ini mulai digunakan pada masa Kerajaan Medang atau Mataram Hindu sekitar abad ke-8, Candi Ratu Boko ini akan lebih  indah lagi jika dilihat saat matahari akan terbenam.

4. Candi Lumbung

Candi Lumbung adalah daerah kompleks percandian Buddha, dan uniknya candi ini berada satu kawasan dengan Wisata Candi Prambanan. Jika masuk ke daerah wisata Candi Prambanan, bisanya akan melihat Candi Lumbung yang berada agak jauh di belakang candi prambanan.

Dengan adanya begitu banyak penemuan berupa peninggalan bersejarah berupa candi-candi yang jaraknya satu dengan yang lain hanya beberapa ratus meter saja, maka ini membuktikan bahwa kawasan di sekitar candi Prambanan pada zaman dahulu merupakan kawasan penting.

Daerah tersebut merupakan Kawasan yang mempunyai nilai penting baik dalam hal keagamaan, politik, ekonomi, dan kebudayaan.

Daerah tersebut juga Diduga merupakan pusat kerajaan Medang Mataram yang terletak disuatu tempat di dataran ini.

Kecanggihan dan keindahan dari candi-candinya serta kekayaan situs arkeologinya menjadikan Dataran Prambanan tidak kalah dengan kawasan bersejarah terkenal lainnya di Asia Tenggara, seperti situs arkeologi kota purbakala Angkor, Bagan, dan Ayutthaya.

Legenda Candi Prambanan

Cerita asal usul candi
Pixels

Legenda dalam sejarah Candi Prambanan dikenal sangat kental dengan kisah cinta Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Dalam legenda tersebut menceritakan tentang kisah cinta tak sampai karena kegagalan dalam memenuhi syarat yang mustahil.

Semua berawal ketika pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan bernama Prambanan yang rakyatnya hidup tentram, namun namun mendapat serangan dari kerajaan pengging.

Raja dari Kerajaan Pengging bernama bandung bondowoso yang mempunyai kesaktian yang sangat tinggi, bahkan dari Saking saktinya sampai mempunyai tentara dari jenis jin untuk menyerang Prambanan.

Prambanan yang tidak siap untuk berperang akhirnya kalang kabut dan akhirnya kalah. Bahkan raja baka yang merupakan raja kerajaan perambanan juga tewas.

Saat perang sudah berakhir, Bandung Bondowoso memasuki istana Prambanan. Singkat cerita, Bandung Bondowoso bertemu Roro Jonggrang dan karena karena kecantikannya ia jatuh cinta. Bandung Bondowoso akhirnya melamar Roro Jonggrang sebagai istrinya.

Namun, lamaran tersebut malah membuat Roro Jonggrang bimbang karena yang melamar adalah pembunuh sang ayah saat peperangan. Roro Jonggrang akhirnya mendapatkan ide supaya Bandung Bondowoso gagal untuk menikahinya.

Roro Jonggrang mengajukan syarat terhadap Bandung Bondowoso, Ia meminta untuk dibuatkan seribu candi lengkap dengan dua buah sumur dalam satu malam.

Mendengar syarat itu bandung bondowoso menyanggupinya, Ia yakin terhadap kemampuan dirinya karena mempunyai bala tentara jin.

Pada suatu malam, Bandung Bondowoso pun memanggil bala tentaranya dan memerintahkan mereka supaya mewujudkan permintaan Roro Jongkrang.

Akhirnya bala tentara jin mulai bekerja dengan cepat. Mengetahui hal itu, Roro Jongkrang mulai mencari ide lain bagaimana menggagalkan Bandung Bondowoso.

Akhirnya Rorojongkrang membuat tipuan dengan membuat seolah-olah hari sudah pagi. Ia mengumpulkan para dayang untuk membakar jerami dan membunyikan lesung dan menaburkan bunga agar berbau wangi.

Dari bau wangi tersebut kemudian membuat ayam berkokok dan semakin meyakinkan suasana telah pagi. Langit yang terlihat kemerahan akibat bakaran jerami bunyi lesung dan ayam berkokok pun membuat bala tentara Bandung Bondowoso pergi karena menyangka telah pagi.

Dikutuk Jadi Arca Keseribu

Akhirnya Bandung Bondowoso pun marah karena melihat kepergian bala tentaranya, namun kemarahan Bandung Bondowoso tak lagi didengar dan bala tentaranya tetap pergi dan Bandung Bondowoso pun gagal dalam memenuhi syarat yang diajukan Roro Jonggrang.

Roro Jonggrang pun bahagia melihat kegagalan tersebut dan mengatakan jika Bandung Bondowoso sudah gagal memenuhi syaratnya.

Mendengar ucapan Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso semakin murka karena merasa dicurangi.

Ia kemudian mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca yang ke seribu untuk menggenapi candi yang belum selesai dibuat, dengan kesaktian yang dimilikinya akhirnya kutukan tersebut pun terjadi.

Arsitektur Candi Prambanan

Sejarah candi prambanan
Gotripina

Arsitektur candi Prambanan berpedoman kepada tradisi arsitektur Hindu yang mengacu pada kitab Wastu Sastra, sedangkan denah candi mengikuti pola mandala, sementara bentuk candi yang tinggi menjulang merupakan ciri khas candi Hindu.

Prambanan mempunayai nama asli Siwagrha dan dibangun dengan rancangan menyerupai rumah Siwa, yaitu mengikuti bentuk gunung suci Mahameru, tempat para dewa bersemayam.

Seluruh bagian kompleks candi moelnya mengikuti alam semesta dan mengikuti konsep kosmologi Hindu, yakni terbagi atas beberapa lapisan ranah, alam atau Loka.

Bhurloka

Bhurloka merupakan ranah terendah dari tingkat makhluk yang fana seperti manusia, hewan, juga makhluk halus dan iblis.

Pada ranah ini manusia masih memiliki ikatan dengan hawa nafsu, hasrat, dan cara hidup yang tidak suci, halaman terlar dan kaki pada candi ini melambangkan ranah bhurloka.

Swahloka

Swahloka merupakan ranah tetinggi sekaligus tempat paling suci untuk para dewa bersemayam, juga disebut swargaloka, halaman dalam serta atap pada candi melambangkan ranah swahloka.

Selain itu pada atap tiap candi di kompleks Prambanan juga terdapat hiasan dengan kemuncak mastaka berupa ratna (Sanskerta: permata), bentuk ratna pada candi Prambanan merupakan modifikasi dari bentuk wajra yang melambangkan intan atau halilintar.

Dalam arsitektur Hindu Jawa kuno, Ratna merupakan sandingan Hindu untuk stupa Buddha, yang berfungsi sebagai kemuncak atau mastaka candi.

Bwahloka

Bwahloka merupakan alam tegah, yaitu tempat bagi orang suci, resi, pertapa, dan dewata rendahan. Di alam ini manusia sudah bisa melihat cahaya kebenaran, halaman tengah dan tubuh pada candi melambangkan ranah bwahloka.

Mungkin cukup demikian informasi artikel yang dapat saya tulis tentang sejarah candi prambanan, semoga menjadi manfaat bagi semuanya yang memerlukan informasi ini.

TERIMAKASIH.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *