Ulasan Lengkap Rangkuman IPA Kelas 9 Semester 1

Posted on

Selamat datang pada situs ini, situs yang akan memberikan kamu banyak rangkuman ilmu pengetahuan. Dan kali ini, kita akan memberikan rangkuman IPA kelas 9 semester 1. Seperti yang kita tahu, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang mempelajari fenomena alam dan kehidupan.

Materi IPA kelas 9 semester 1 meliputi beberapa topik, yaitu sistem reproduksi pada manusia dan tumbuhan, pewarisan sifat pada makhluk hidup, listrik statis dan dinamis, serta sumber-sumber energi listrik. Berikut adalah rangkuman materi IPA kelas 9 semester 1 yang disusun berdasarkan kurikulum K13 revisi terbaru.

Ulasan Lengkap Rangkuman IPA Kelas 9 Semester 1

1. Sistem Reproduksi pada Manusia

Sistem reproduksi pada manusia adalah sistem organ yang berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin (gamet) dan melakukan perkembangbiakan secara seksual. Dan sistem reproduksi pada manusia terdiri dari organ reproduksi pria dan wanita.

Organ reproduksi pria meliputi testis, epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, prostat, kelenjar bulbouretra, uretra, dan penis. Testis adalah organ yang menghasilkan sperma (sel kelamin pria) dan hormon testosteron.

Epididimis

Epididimis adalah tempat penyimpanan dan pematangan sperma. Vas deferens adalah saluran yang mengangkut sperma dari epididimis ke vesikula seminalis. Vesikula seminalis adalah kelenjar yang menghasilkan cairan semen yang berfungsi sebagai nutrisi dan pelindung sperma.

Prostat

Prostat adalah kelenjar yang menghasilkan cairan prostat yang berfungsi sebagai penyeimbang pH sperma. Kelenjar bulbouretra adalah kelenjar yang menghasilkan cairan pra-ejakulasi yang berfungsi sebagai pelumas dan pembersih uretra.

Uretra

Uretra adalah saluran yang mengeluarkan urine dan sperma dari tubuh. Penis adalah alat kopulasi yang berfungsi untuk memasukkan sperma ke dalam vagina wanita. Organ reproduksi wanita meliputi ovarium, saluran telur (tuba falopi), uterus (rahim), serviks (leher rahim), vagina, dan vulva.

Ovarium

Ovarium adalah organ yang menghasilkan ovum (sel kelamin wanita) dan hormon estrogen dan progesteron. Saluran telur adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus. Di dalam saluran telur terjadi proses fertilisasi (penyatuan sel kelamin). Uterus adalah organ berbentuk pir yang berfungsi sebagai tempat implantasi (penempelan) dan perkembangan embrio (calon bayi).

Serviks

Serviks adalah bagian bawah uterus yang berfungsi sebagai pintu masuk sperma dan pintu keluar bayi saat melahirkan. Vagina adalah alat kopulasi yang berfungsi untuk menerima penis dan sperma dari pria. Vulva adalah bagian luar organ reproduksi wanita yang meliputi labia mayora, labia minora, klitoris, vestibulum vaginae, dan hymen.

Sistem reproduksi pada manusia diatur oleh sistem endokrin (hormon) dan sistem saraf. Hormon-hormon yang berperan dalam sistem reproduksi antara lain hormon gonadotropin-releasing hormone (GnRH), follicle-stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), testosteron, estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin (hCG), prolaktin, oksitosin, dan prostaglandin.

Siklus menstruasi adalah perubahan fisiologis yang terjadi pada organ reproduksi wanita setiap bulan sebagai persiapan untuk kehamilan. Siklus menstruasi terdiri dari empat fase, yaitu fase menstruasi, fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal.

Kehamilan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim wanita selama kurang lebih sembilan bulan. Kehamilan terbagi menjadi tiga trimester, yaitu trimester pertama (minggu ke-1 sampai ke-12), trimester kedua (minggu ke-13 sampai ke-28), dan trimester ketiga (minggu ke-29 sampai ke-40).

Persalinan adalah proses kelahiran bayi dari rahim wanita. Persalinan terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap pembukaan, tahap pengeluaran, dan tahap plasenta.

Baca Juga: Rangkuman IPA Kelas 9 Bab 2: Sistem Reproduksi

2. Sistem Reproduksi pada Tumbuhan

Sistem reproduksi pada tumbuhan adalah sistem organ yang berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin (gamet) dan melakukan perkembangbiakan secara seksual atau aseksual. Pada tumbuhan terdiri dari organ reproduksi generatif dan vegetatif.

Reproduksi Generatif

Organ reproduksi generatif pada tumbuhan adalah bunga. Bunga adalah alat perkembangbiakan seksual pada tumbuhan yang menghasilkan biji. Bunga terdiri dari empat bagian utama, yaitu kelopak (kalis), mahkota (corolla), benang sari (androecium), dan putik (gynoecium).

Kelopak dan mahkota berfungsi sebagai pelindung dan penarik serangga penyerbuk. Benang sari adalah organ jantan yang menghasilkan serbuk sari (sel kelamin jantan). Putik adalah organ betina yang menghasilkan ovum (sel kelamin betina).

Perkembangbiakan seksual pada tumbuhan melibatkan proses penyerbukan, fertilisasi, dan pembentukan biji. Penyerbukan adalah proses pengangkutan serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Penyerbukan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyerbukan sendiri (autogami) dan penyerbukan silang (alogami).

Fertilisasi adalah proses penyatuan sel kelamin jantan dan betina. Fertilisasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fertilisasi tunggal dan fertilisasi ganda. Pembentukan biji adalah proses pembelahan sel hasil fertilisasi menjadi embrio (calon tumbuhan) dan endosperm (cadangan makanan).

Reproduksi Vegetatif

Organ reproduksi vegetatif pada tumbuhan adalah bagian-bagian tubuh tumbuhan yang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru tanpa melalui proses perkawinan. Organ reproduksi vegetatif dapat berupa akar, batang, daun, bunga, atau buah.

Perkembangbiakan aseksual pada tumbuhan adalah proses pembentukan tumbuhan baru tanpa melibatkan sel kelamin. Aseksual dapat terjadi secara alami atau buatan.

Perkembangbiakan aseksual alami dapat berupa tunas adventif, stolon, rizoma, umbi lapis, umbi akar, umbi batang, geragih, kormus, bulbil, atau sporogenesis. Perkembangbiakan aseksual buatan dapat berupa stek, okulasi, kultur jaringan, atau kloning.

Baca Juga: 10 Konsep Geografi yang Penting dalam Meningkatkan Pendidikan

3. Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup (lanjutan)

Kromosom terdapat di dalam inti sel eukariotik dan berjumlah genap. Jumlah kromosom pada setiap spesies makhluk hidup berbeda-beda. Pada manusia, jumlah kromosom adalah 46, yang terdiri dari 23 pasang.

Pasangan kromosom ke-1 sampai ke-22 disebut autosom, sedangkan pasangan kromosom ke-23 disebut allosom atau kromosom kelamin. Kromosom kelamin menentukan jenis kelamin individu. Pada manusia, kromosom kelamin dapat berupa X atau Y. Wanita memiliki dua kromosom X (XX), sedangkan pria memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY).

Alel

Alel adalah bentuk alternatif dari suatu gen yang mengendalikan sifat yang sama. Terletak di lokus (tempat) yang sama pada kromosom homolog (kromosom yang berpasangan). Alel dapat berupa dominan atau resesif.

Alel Dominan

Alel dominan adalah alel yang dapat menunjukkan sifatnya meskipun hanya ada satu salinan, sedangkan alel resesif adalah alel yang hanya dapat menunjukkan sifatnya jika ada dua salinan.

Genotip

Genotip adalah susunan alel yang dimiliki oleh individu untuk suatu sifat tertentu. Genotip dapat berupa homozigot atau heterozigot. Homozigot adalah genotip yang memiliki dua alel yang sama untuk suatu sifat, sedangkan heterozigot adalah genotip yang memiliki dua alel yang berbeda untuk suatu sifat.

Fenotip

Fenotip adalah penampakan fisik atau fisiologis dari suatu sifat yang ditentukan oleh genotip dan lingkungan. Dapat berupa dominan atau resesif. Fenotip dominan adalah fenotip yang sesuai dengan alel dominan, sedangkan fenotip resesif adalah fenotip yang sesuai dengan alel resesif.

Hukum Mendel

Hukum Mendel adalah hukum dasar tentang pewarisan sifat pada makhluk hidup yang di kemukakan oleh Gregor Mendel, seorang biarawan dan ilmuwan Austria. Terdiri dari tiga hukum, yaitu hukum segregasi, hukum asortasi bebas, dan hukum dominansi.

Hukum Segregasi

Hukum segregasi menyatakan bahwa setiap individu memiliki dua faktor (gen) untuk setiap sifat tertentu dan faktor-faktor ini dipisahkan secara acak saat pembentukan gamet. Dan Hukum asortasi bebas menyatakan bahwa faktor-faktor untuk sifat-sifat yang berbeda di susun secara bebas dan tidak saling mempengaruhi saat pembentukan gamet.

Hukum Dominansi

Kemudian, hukum dominansi menyatakan bahwa jika dua faktor (gen) yang berbeda hadir dalam suatu individu, maka hanya salah satu faktor (gen) yang akan menunjukkan pengaruhnya (dominan), sedangkan faktor (gen) lainnya tidak akan menunjukkan pengaruhnya (resesif).

Baca Juga: Mengenang Sejarah Badminton: Olahraga Rekreasi-Kompetitif

4. Menganalisis Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup

Untuk menganalisis pewarisan sifat pada makhluk hidup, kita dapat menggunakan beberapa alat bantu, seperti tabel silang (Punnett square), pohon silsilah (pedigree), atau tes buta warna (Ishihara test).

1. Tabel Silang (Punnett square)

Tabel silang adalah alat bantu untuk memprediksi kemungkinan genotip dan fenotip dari keturunan suatu persilangan antara dua individu dengan genotip tertentu.

Pohon silsilah adalah alat bantu untuk menelusuri pewarisan sifat pada keluarga atau populasi tertentu dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.

2. Tes Buta Warna (Ishihara test)

Tes buta warna adalah alat bantu untuk mendeteksi gangguan penglihatan warna pada individu dengan menggunakan gambar-gambar yang terdiri dari titik-titik berwarna.

Dan itulah ulasan lengkap rangkuman IPA kelas 9 semester 1. Semoga bermanfaat, jangan lupa untuk di simpan pembahasan ini, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *